Trauma Kepala

4:26 PM Posted by Dr. Irwan

Bagaimanapun baiknya pengawasan orangtua, selalu saja ada kemungkinan suatu waktu anak terjatuh. Kecelakaan dapat terjadi pada semua alat tubuh. Pada umumnya kecelakaan yang menyebabkan luka akan segera tampak, namun pada kepala seringkali tidak tampak padahal berpotensi berbahaya. Bayi yang jatuh dari tempat tidur (50-60 cm dari lantai), meskipun kepalanya terbentur, biasanya tidak berakibat buruk. Ini disebabkan oleh karena tulang kepala bayi relatif masih cukup elastis, hingga perubahan tekanan akibat benturan tidak menyebabkan benturan yang keras pada otak.

Trauma kepala tidak hanya terjadi karena terjatuh, namun juga terbentur pintu, tertimpa benda keras, dan sebagainya. Bila setelah trauma kepala, anak mengalami kehilangan kesadaran sebentar, ini disebut memar otak. Keadaan ini tidak selalu menunjukkan kerusakan otak, melainkan terganggunya pusat kesadaran akibat benturan tadi. Bila benturan hanya ringan, anak akan tetap sadar, tidak pucat atau biru. Karena sakit atau terkejut anak biasanya menangis namun hanya sebentar.

Namun bila anak yang mengalami trauma kepala dengan gejala yang tertera di bawah ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter dan bila perlu dokter akan melakukan CT-scan kepala. Gejala trauma kepala yang perlu diwaspadai :
  1. Anak kelihatan tidur terlalu lama. Bila hal ini terjadi, bangunkan ia 1 atau 2 kali sepanjang malam untuk mengetahui ia tetap dalam keadaan sadar.
  2. Anak mengeluh nyeri kepala yang tidak membaik meski telah diberi penghilang nyeri. Bayi dan anak kecil yang nyeri kepala hebat biasanya kelihatan gelisah dan rewel.
  3. Terjadi perubahan perilaku, kelumpuhan, atau perubahan kekuatan otot.
  4. Terjadi perubahan pola pernapasan, kejang, atau penurunan kesadaran.
  5. Anak muntah-muntah.

0 comments:

Post a Comment