Penanganan “haus palsu”

4:11 AM Posted by Dr. Irwan

Bila didapatkan tanda dan gejala haus palsu tersebut, maka harus dipastikan bahwa keadaan itu bukan karena haus. Bila setelah minum banyak kurang dari 11/2 jam kemudian bayi menangis coba gendong bayi dan timang-timang dulu. Bila tangisan berkurang maka memang bayi memang bukan hendak minum. Jika masih rewel maka harus dicermati apakah produksi ASI memang kurang. Bila dianggap produksi ASI tidak memadai perlu dilakukan pendekatan untuk mencari penyebabnya, kalau perlu dikonsultasikan ke dokter.

Penyebab alergi makanan yang sering terjadi adalah pengaruh diet yang dikonsumsi ibu. Beberapa jenis makanan yang dikonsumsi ibu dapat mempengaruhi bayi, seperti kacang-kacangan, ikan laut dan buah-buahan tertentu ternyata dapat meminimalkan keluhan. Penghindaran makanan yang bergizi tersebut harus diganti makanan lainnya seperti kacang kedelai, ikan air tawar, ikan salmon, apel, pepaya, wortel dan sebagainya sehingga kualitas ASI tidak terganggu.

Pemantauan akan lebih baik kalau ibu juga mengalami gejala alergi pada kulit dan saluran cerna. Bila ibu mengalami gangguan pada kulit berupa jerawat, kulit timbul bintik atau gatal di tangan, kaki atau sekitar mulut dan disertai gangguan saluran cerna seperti nyeri perut, mual, kosntipasi atau diare maka bayi yang disusui juga akan mengalami peningkatan gangguan.

0 comments:

Post a Comment