Bila si kecil demam

3:02 AM Posted by Dr. Irwan

Pada anak sehat, demam biasanya tidak mengindikasikan suatu kondisi serius. Melainkan lebih kepada suatu cara alami tubuh dalam melawan infeksi. Dan tidak semua demam harus diobati. Tapi, demam tinggi dapat membuat si kecil merasa tak nyaman dan gelisah. Nah, untuk dapat lebih mengenal apa, bagaimana tindakan kita dalam menghadapi demam. Yuuuk….

Demam itu apa sich?

Demam muncul ketika thermostat dalam tubuh meningkatkan suhu tubuh di atas batas normal. Thermostat yang dimaksud adalah bagian dari otak yang disebut hypothalamus yang menjaga suhu tubuh normal ( 98.6° Fahrenheit atau 37° Celsius) dan mempertahankannya. Tapi, hypotalamus dapat meningkatkan suhu tubuh sebagai respon terhadap infeksi, sakit, atau hal lainnya.

Apa sich penyebab demam?

  1. Infeksi. Demam merupakan suatu bentuk respon dari sistem kekebalan respon tubuh dalam melawan infeksi.
  2. Tekanan berlebih. Umumnya terjadi pada bayi yang mengalami tekanan suhu dari lingkungan sekitar, dimanan bayi belum mampu meregulasi suhu tubuhnya dengan baik seperti halnya anak-anak yang lebih tua.
  3. Imunisasi. Bayi dan anak-anak yang baru diberi vaksinasi.

Bilakah demam menjadi indikasi atas suatu kondisi yang serius?
  • Bila bayi berusia kurang dari 3 bulan mengalami demam dengan suhu rektal 38° atau lebih tinggi, maka segera bawa ke dokter.
  • Bila anak berusia 3 bulan-3 tahun mengalami demam 39° Celsius atau lebih, maka segera bawa ke dokter.
  • Untuk anak di atas 3 tahun, perhatikan perilakunya. Hal-hal berikut dapat mengindikasikan penyakit yang tidak serius, yaitu masih tertarik bermain, nafsu makan dan minum baik, perhatian dan tersenyum pada anda, tampilan kulit normal, suhu tubuh normal. Tapi, bila si kecil demam dan tidak nafsu makan, jangan khawatir berlebihan, selama minum dan buang air kecilnya seperti biasa.
  • Terkadang bila anak demam akan disertai susah bernafas atau bernafas tersengal-sengal dan denyut jantung lebih cepat.

Pemeriksaan demam dapat kita lakukan sendiri dengan mencium keningnya atau meletakkan telapak tangan anda pada kulit anak. Tapi untuk lebih meyakinkan diri mengenai seberapa tinggi demam si kecil berikut batasnya :
  • 38,5° Celsius diukur pada anus
  • 38,0° Celsius diukur pada mulut
  • 37,8° Celsius diukur di bawah ketiak

Nah, pengukuran di atas otomatis dilakukan dengan termometer kan. Ada beberapa macam termometer dari yang konvensional sampai moderan yang patut kita ketahui kelebihan dan pengoperasiannya supaya terasa manfaatnya. Yuk disimak……..

  1. Termometer digital. Bahan biasanya terbuat dari plastik, probe fleksibel yang dilengkapi sensor suhu di bagian ujung dan mudahnya pembacaan suhu pada layar alat. Alhasil keuntungan paling cepat dan paling akurat dengan beragam ukuran dan bentuk. Penggunaan dapat diletakkan di mulut, anus dan bawah ketiak serta dapat diaplikasikan pada semua umur..
  2. Termometer telinga elektronik. Fungsinya mengukur suhu membran tympani yang ada di dalam telinga. Kelebihannya hasil yang didapat cepat dan mudah digunakan untuk bayi di atas 3 bulan. Tapi hasil pembacaan termometer ini tidak akurat untuk bayi di bawah 3 bulan karena saluran telinga terlalu kecil. Selain itu harganya lebih mahal dibandingkan termometer digital.
  3. Termometer strip plastik. Termometer ini berupa strip plastik berukuran kecil yang diletakkan pada kening anak dan bisa diketahui apakah anak demam atau tidak. Tapi tidak diketahui derajat suhunya. Selain itu tidak dapat diaplikasikan pada bayi atau anak-anak.
  4. Termometer kening. Keakuratan hasilnya tidakj sebaik termometer digital.
  5. Termometer mulut. Seperti halnya termometer anus. Termometer ini juga harus berada di dalam mulut beberapa menit sehingga tidak mungkin diaplikasikan pada bayi dan toddlers. Dapat diaplikasikan pada anak bersia 4 tahun ke atas atau anak yang kooperatif.
  6. Termometer kaca merkuri. Termometer ini sangat umum. Tapi, baru-baru ini American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk tidak lagi digunakan karena dikhawatirkan kemungkinan terjadi keracunan merkuri. Alat ini dapat digunakan dengan syarat metode penggunaan yang benar dan usia anak yang dapat kooperatif.
Bagaimanapun dan dimanapun anad amengaplikasikan termometer pada tubuh anak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu jangan pernah mengukur suhu tubuh anak sesaat setelah mandi atau beraktivitas hingga berkeringat karena hasilnya tidak akurat dan dampingi anak selama anda sedang mengukur suhu tubuhnya.

0 comments:

Post a Comment