Terapi Oksigen

2:58 PM Posted by Dr. Irwan

I. PENDAHULUAN

Anggapan bahwa oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia agaknya memang benar. Tidak makan atau tidak minum mungkin masih akan memberikan toleransi yang cukup panjang hingga sampai kepada keadaan fatal, tetapi sebentar saja manusia tak mendapat oksigen maka akan langsung fatal akibatnya. Tak hanya untuk bernafas dan memepertahankan kehidupan, oksigen juga sangat dibutuhkan untukmetaboloisme tubuh. Oksigen malah bisa menjadi sarana untuk mengatasi berbagai macam penyakit.1

Oksigen pertama kali ditemukan oleh Yoseph Prietsley di Bristol Inggris tahun 1775 dan dipakai dalam bidang kedokteran oleh Thomas Beddoes sejak awal tahun 1800. Alvan Barach tahun 1920 mengenalkan terapi oksigen pasien hipoksemia dan terapi oksigen jangka panjang pasien penyakit paru obstruktif kronik. Chemiack tahun 1967 melaporkan pemberian oksigen melalui kanula hidung dengan aliran lambat pasien hiperkapnia dan memberikan hasil yang baik tanpa retensi CO2.2

Komposisi udara kering ialah 20,98% O2, 0,04% CO2, 78,6% N2 dan 0,92% unsur inert lainnya, seperti argon dan helium. Tekanan barometer (PB) di permukaan laut ialah 760 mmHg (satu atmosfer). Dengan demikian, tekanan parsial (dinyatakan dengan lambang P). O2 udara kering di permukaan laut adalah 0,21 x 760, atau 160 mmHg. Tekanan parsial N2 dan gas inert lainnya 0,79 x 760, atau 600 mmHg; dan PCO2 ialah 0,0004 x 760 atau 0,3 mmHg. Terdapatnya uap air dalam udara pada berbagai iklim umumnya akan menurunkan persen volume masing masing gas, sehingga juga sedikit mengurangi tekanan parsial gas gas-tersebut. Udara yang seimbang dengan air jenuh dengan uap air, dan udara inspirasi akan jenuh dengan uap air saat udara tersebut mencapai paru-paru.3

A. Transpor oksigen

Pengangkutan oksigen ke jaringan

Sistem pengangkut O2 di dalam tubuh terdiri atas paru-paru dan sistim kardiovaskuler. Pengangkutan O2 menuju jaringan tertentu tergantung pada jumlah O2 yang masuk kedalam paru-paru, adanya pertukaran gas dalam paru yang adekuat, aliran darah menuju jaringan, serta kapasitas darah untuk mengangkut O2. aliran darah bergantung pada derajat konstriksi jaringan vaskuler didalam jaringan serta curah jantung. Jumlah O2 didalam darah ditentukan oleh jumlah O2 yang larut, jumlah hemoglobin dalam darah serta afinitas hemoglobin terhadap O2.3

Oksigen berdifusi dari bagian konduksi paru kebagian respirasi paru sampai ke alveoli, membrana basalis dan endotel kapiler, dalam darah sebagian besar O2 bergabung dengan hemoglobin (97%) dan sisanya larut dalam plasma (3%). Dewasa muda pria, jumlah darahnya ± 75 ml/kg, wanita ± 65 ml/kg. Satu ml darah pria mengandung kira-kira 280 juta molekul Hb. Satu molekul Hb sanggup mengikat 4 Molekul O2 membentuk HbO2, oksi hemoglobin.4

Konsumsi oksigen keotak

Konsumsi O2 oleh otak manusia (tingkat metabolik serebrum untuk O2, CMRO2) rata-rata sekitar 3,5 ml/100 gr otak/menit (49 ml/menit untuk otak keseluruhan) pada seorang dewasa. Angka ini mencerminkan sekitar 20 % darikonsumsi O2 total dalam keadaan istirahat. Otak sangat peka terhadap hip[oksia, dan sumbatan terhadap pembuluh darah walaupun hanya selama 10 detik dapat menyebabkan pingsan. Struktur-struktur vegetatif di batang otak lebih resisten terhadap hipoksia dari pada korteks serebrum dan pasien dapat pulih dari kecelakaan misalnya henti jantung (dan kelainan lain yang menyebabkan hipoksia yang cukup berkepanjangan) dengan fungsi vegetatif normal tetapi mengalami defisiensi intelektual berat yang menetap : Ganglion basal menggunakan O2 dengan tingkat yang sangat tinggi dan hipoksia kronik dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit parkinson serta defisit intelektual. Thalamus dan kolikulus inferior juga sangat rentan terhadap[ kerusakan terhadap hipoksia.3

B. Tekanan parsial

Berbeda dengan zat cair, gas akan mengembang untuk mengisi ruang yang tersedia baginya, dan volume yang ditempati oleh sejumlah molekul gas tertentu, pada suhu dan tekanan tertentu(idealnya) akan tetap sama, bagaimanapun komposisi campuran gas tersebut.3

(diturunkan dari persamaan state of ideal gas)

Dengan: P = tekanan

n = jumlah molekul

R = konstanta gas

T = suhu absolut

V= volume

Perbedaan tekanan partial untuk O2 dan CO2menekankan bahwa hal tersebut merupakan kunci bagi terjadinya pergerakan gas dan bahwa O2 “mengalir dari udara liar melalui alveoli dan darah kedalam jaringan, sedangkan CO2 “mengalir turun” dari jaringan kedalam alveoli. Walaupun demikian, jumlah kedua gas yang diangkut ke dan dari jaringan akan sangat tidak adekuat bila sekitar 99% O2 yang larut didalam darah tidak terikat pada protein pembawa O2hemoglobin dan bila sekitar 94,5% CO2 yang larut dalam darah tidak mengalami serangkaian reaksi kimia reversibel yang mengubah CO2 menjadi senyawa lain.3

C. Reaksi Hemoglobin dan Oksigen

Dinamika reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin menjadikannya sebagai pembawaO2 yang sangat serasi. Hemoglobin adalah protein yang dibentuk dari 4 subunit, masing-masing mengandung gugus heme yang melekat pada sebuah rantai polipeptida. Heme adalah kompleks yang dibentuk dari suatu porfirin dan 1 atom besi fero. Masing-masing dari ke-4 ataom besi dapat mengikat satu molekul O2 secara reversibel. Atom besi tetap berada dalam bentuk fero, sehingga reaksi pengikatan O2 merupakan suatu reaksi oksigenasi, bukan reaksi oksidasi. Reaksi pengikatan hemoglobin dengan O2 lazim ditulis sebagai Hb + O2 ↔ HbO2.3

II. TIPE KEKURANGAN OKSIGEN DALAM TUBUH

A. Hipoksemia

Hipoksemia adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri (PaO2) atau saturasi O2 arteri (SaO2) dibawah nilai normal (nilai normal PaO285-100 mmHg), SaO2 95%. Hipoksemia dibedakan menjadi ringan sedang dan berat berdasarkan nilai PaO2 dan SaO2. hipoksemia ringan dinyatakan pada keadaan PaO2 60-79 mmHg dan SaO2 90-94%, hipoksemia sedang PaO2 40-60 mmHg, SaO2 75%-89% dan hipoksemia berat bila PaO2 kurang dari 40 mmHg dan SaO2kurang dari 75%. Umur juga mempengaruhi nilai PaO2 dimana setiap penambahan umur satu tahun usia diatas 60 tahun dan PaO2 80 mmHg maka terjadi penurunan PaO2 sebesar 1 mmHg. Hipoksemia dapat disebabkan oleh gangguan ventilasi, perfusi, hipoventilasi, pirau, gangguan difusi dan berada ditempat yang tinggi.2

Keadaan hipoksemia menyebabkan beberapa perubahan fisiologi yan gbertujuan untuk mempertahankan supaya oksigenasi ke jaringan memadai. Bila tekanan oksigen arteriol (PaO2) dibawah 55 mmHg.kendali nafas akan meningkat, sehingga tekanan oksigen arteriol (PaO2) yang meningkat dan sebaliknyatekanan karbondioksida arteri (PaCO2) menurun.jaringan Vaskuler yang mensuplai darah di jaringan hipoksia mengalami vasodilatasi, juga terjadi takikardi kompensasi yang akan meningkatkan volume sekuncup jantung sehingga oksigenasi jaringan dapat diperbaiki. Hipoksia alveolar menyebabkan kontraksi pembuluh pulmoner sebagai respon untuk memperbaiki rasio ventilasi perfusi di area paru terganggu, kemudian akan terjadi peningkatan sekresi eritropoitin ginjal sehingga mengakibatkan eritrositosis dan terjadi peningkatan sekresi eritropoitin ginjal sehingga mengakibatkan eritrositosis danterjadi peningkatan kapasiti transfer oksigen. Kontraksi pembuluh darah pulmoner, eritrositosis dan peningkatan volume sekuncup jantung akan menyebabkan hipertensi pulmoner. Gagal jan tung kanan bahkan dapat menyebabkan kematian.2

B. Hipoksia3

Hipoksia adalah kekurangan O2 ditingkat jaringan. Istilah ini lebih tepat dibandingkan anoksia, sebabjarang dijumpai bahwa benar-benar tidak ada O2 tertinggal dalam jaringan, secara tradisional, hipoksia dibagi dalam 4 jenis. Berbagai klassifikasi lain telah digunakan namun sidtim 4 jenis ini tetap sangat bergunaapabila masing-masing definisi istilah tetap diingat. Keempat kategori hipoksia adalah sebagai berikut :
  1. Hipoksia hipoksik (anoksia anoksik) yaitu apabila PO2 darah arteri berkurang
  2. Hipoksia anemik yaitu apabila O2 darah arteri normal tetapi mengalami denervasi maupun pada ginjal yang diangkat (diisolasi) dan diperfusi
  3. Hipoksia stagnan; akibat sirkulasi yang lambat merupakan masalah bagi organ seperti ginjal dan jantung saat terjadi syok
  4. Hipoksia histotoksik; hipoksia yang disebabkan oleh hambatan proses oksidasi jaringan paling sering diakibatkan oleh keracunan sianida

Hipoksia Hipoksik 3

Hipoksia hipoksik merupakan masalah pada individu normal pada daerah ketinggian serta merupakan penyulit pada pneumonia dan berbagai penyakit sistim pernafasan lainnya.

Gejala dan tanda hipoksia hipoksik3

1. Pengaruh penurunan tekanan barometer

Penurunan PCO2 darah arteri yang terjadi akan menimbulkan alkalosis respiratorik

2. Gejala hipoksia saat bernafas oksigen

Di ketinggian 19.200 m, tekanan barometer adalah 47 mmHg, dan pada atau lebih rendah dari tekanan ini cairan tubuh akan mendidih pada suhu tubuh. Setiap orang yang terpajan pada tekanan yang rendah akan lebih dahulu meninggal saat hipoksia, sebelum gelembung uap air panas dari dalam tubuh menimbulkan kematian

3. Gejala hipoksia saat bernafas udara biasa

Gejala mental seperti irritabilitas, muncul pada ketinggian sekitar 3700 m. Pada ketinggian 5500 m, gejala hipoksia berat, dan diatas 6100 m, umumnya seseorang hilang kesadaran.

4. Efek lambat akibat ketinggian

Keadaan ini ditandai dengan sakit kepala, iritabilias, insomnia, sesak nafas, serta mual dan muntah.

5. Aklimatisasi

Respon awal pernafasan terhadap ketinggian relatif ringan, karena alkalosis cenderung melawanefek perangsangan oleh hipoksia. Timbulnya asidosis laktat dalam otak akan menyebabkan penurunan pH LCSdan meningkatkan respon terhadap hipoksia.

Penyakit yng menyebabkan Hipoksia Hipoksik3

Penyakit penyebabnya secara kasar dibagi atas penyakit dengan kegagalan organ pertukaran gas, penyakit seperti kelainan jantung kongenital dengan sebagian besar darah dipindah dari sirkulasi vena kesisi arterial, serta penyakit dengan kegagalan pompa pernafasan. Kegagalan paru terjadi bilakeadan seperti fibrosis pulmonal menyebabkan blok alveoli – kapiler atau terjadi ketidak seimbangan ventilasi – perfusi. Kegagalan pompa dapat disebabkan oleh kelelahan otot-otot pernafasan pada keadaan dengan peningkatan beban kerja pernafasan atau oleh berbagai gangguan mekanik seperti pneumothoraks atau obstruksi bronkhialyang membatasi ventilasi. Kegagalan dapat pula disebabkan oleh abnormalitas pada mekanisme persarafan yang mengendalikan ventilasi, seperti depresi neuron respirasi di medula oblongata oleh morfin dan obat-obat lain.

Hipoksia Anemik3

Sewaktu istirahat,hipoksia akibat anemia tidaklah berat, karena terdapat peningkatan kadar 2,3-DPG didalam sel darah merah,kecuali apabila defisiensi hemoglobin sangat besar. Meskipun demikian, penderita anemia mungkin mengalami kesulitan cukup besar sewaktu melakukan latihan fisik karena adanya keterbatasan kemampuan meningkatkan pengangkutan O2 kejaringan aktif.

Hipoksia Stagnan3

Hipoksia akibat sirkulasi lambat merupakan masalah bagi organ seperti ginjal dan jantung saat terjadi syok. Hati dan mungkin jaringan otak mengalami kerusakan akibat hipoksia stagnan pada gagal jantung kongestif. Pada keadaan normal, aliran darah ke paru-paru sangat besar, dan dibutuhkan hipotensi jangka waktu lama untuk menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, syok paru dapat terjadi pada kolaps sirkulasi berkepanjangan,terutama didaerah paru yang letaknya lebih tinggi dari jantung.

Hipoksia Histotoksik

Hipoksia yang disebabkan oleh hambatan proses oksidasi jaringan paling sering diakibatkan oleh keracunan sianida. Sianida menghambat sitokrom oksidasi serta mungkin beberapa enzim lainnya. Biru metilen atau nitrit digunakan untuk mengobati keracunan sianida. Zat-zat tersebut bekerja dengan sianida, menghasilkan sianmethemoglobin, suatu senyawa non toksik. Kemampuan pengobatan menggunakansenyawa ini tentu saja terbatas pada jumlah methemoglobin yang dapat dibentuk dengan aman. Pemberian terapi oksigen hiperbarik mungkin juga bermanfaat.

C. Gagal Nafas2

Gagal nafas merupakan suatu keadaan kritis yang memerlukan perawatan di instansi perawatan intensif (IP). Diagnosis gagal nafas ditegakkan bila pasien kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat atau tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigen darah dan sistem organ. Gagal nafas terjadi karena disfungsi sistem respirasi yang dimulai dengan peningkatan karbondioklsida dan penurunan jumlah oksigen yang diangkut kedalam jaringan. Gagal nafas akut sebagai diagnosis tidak dibatasi oleh usia dan dapat terjadi karena berbagai proses penyakit. Gagal nafas hampir selalu dihubungkan dengan kelainan diparu,tetapi keterlibatan organ lain dalam proses respirasi tidak boleh diabaikan.

Gagal Nafas Tipe I 2

Pada tipe ini terjadi perubahan pertukaran gas yang diakibatkan kegagalan oksigenasi. PaO2 ≤50 mmHg merupakan ciri khusus tipe ini, sedangkan PaCO2 ≤40 mmHg, meskipun ini bisa juga disebabkan gagal nafas hiperkapnia. Ada 6 kondisi yang menyebabkan gagal nafas tipe I yaitu:
  1. Ketidak normalan tekanan partial oksigen inspirasi (low PIO2)
  2. Kegagalan difusi oksigen
  3. Ketidak seimbangan ventilasi / perfusi [V/Q mismatch]
  4. Pirau kanan ke kiri
  5. hipoventilasi alveolar
  6. konsumsi oksigen jaringan yang tinggi

Gagal Nafas Tipe II 2

Tipe ini dihubungkandengan peningkatan karbondioksida karena kegagalan ventilasi dengan oksigen yang relatif cukup. Beberapa kelainan utama yang dihubungkan dengan gagal nafas tipe ini adalah kelainan sistem saraf sentral, kelemahan neuromuskuler dam deformiti dinding dada. Penyebab gagal nafas

tipe II:

  1. Kerusakan pengaturan sentral
  2. Kelemahan neuromuskuler
  3. Trauma spina servikal
  4. Keracunan obat
  5. infeksi
  6. Penyakit neuromuskuler
  7. Kelelahan otot respirasi
  8. Kelumpuhan saraf frenikus
  9. Gangguan metabolisme
  10. Deformitas dada
  11. Distensi abdomen massif
  12. Obstruksi jalan nafas
III. TUJUAN TERAPI OKSIGEN

Tujuan umum terapi oksigen adalah untuk mencegah dan memperbaiki hipoksia jaringan, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mendapatkan PaO2 lebih dari 90 mmHg atau SaO2 lebih dari 90%. Besarnya fraksi oksigen inspirasi yang didapat unit paru sesuai dengan volume oksigen yang diberikan pada pasien.2

Pemberian campuran gas yang kaya akan oksigen mempunyai arti yang sangat terbatas pada hipoksia stagnan. Anemik dan histotoksik, karena yang dapat dicapai melalui cara ini hanyalah peningkatan dalam jumlah O2 yang larut di dalam darah arteri. Hal ini juiga berlaku bagi hipoksia hipoksik yang disebabkan oleh pirau darah vena yang tidak teroksigenasi melewati paru-paru. Pada bentuk hipoksia hipoksik lainnya, pemberian O2 sangat bermanfaat. Namun perlu diingat, bahwa pada penderita gagal paru berat dengan hiperkapnia, kadar CO2 dapat sedemikian tingginya sampai menekan dan bukan merangsang pernafasan.3

Walau tergolong jenis terapi dan teknologi kesehatan mutakhir, tetapi dengan menggunakan oksigen murni yang mulai marak sekarang, sebenarnya sudah ditemukan sejak hampir 400 tahun yang lalu, namun berbgai benturan yang dihadapi membuat dunia kesehatan terkesan kurang mengakui teknik ini. Di Indonesia sendiri terapi oksigen murni dengan mempergunakan ruang hiperbarik mulai dikenal sejak tahun enam puluhan. Namun penggunaannya masih terbatas bagi kalangan penyelam AL yang mengalami penyakit dekompensasi yang terjadi akibat penurunan tekanan yang terlampau cepat dari bawah keatas permukaan air. Gejala-gejalanya antara lain adalah nyeri diseluruh tubuh, pusing dan kehilangan orientasi.1

IV. INDIKASI TERAPI OKSIGEN

Pemberian campuran gas yang kaya akan oksigen mempunyai arti yang sangat terbatas pada hipoksia stagnan, anemik dan histologik.karena yang dapat dicapai melelui cara ini hanyalah peningkatan dalam jumlah O2 yang larut didalam darah arteri. Hal ini berlaku juga bagi hipoksia hipoksik yang disebabkan oleh pirau darah venayang tidak teroksigenasi melewati paru-paru. Pad abentuk hipoksia hipoksik lainnya, pemberian O2 sangat bermanfaat namun perlu diingat, bahwa penderita dengan gagal paru berat dengan hiperkapnia, kadar CO2 dapat sedemikian tingginya sampai menekan dan bukan merangsang pernafasan. Sebagian penderita ini tetap bernafas karena adanya rangsang kemoreseptor karotis dan aorta padapusat pernafasan. Apabila pemicuan oleh hipokisia dihilangkan melalui pemberian O­2, pernafasan dapat berhenti. Selama apnea, PO2 darah arteri menurun, namun pernafasan mungkin tidak akan timbul kembali, karena peningkatan PCO2 akan lebih mendepresi pusat pernafasan. Oleh sebab itu, pemberian O2 pada keadaan ini dapat berakibat fatal.3

Dalam perkembangannya barulah terapi oksigen ini dipakai untuk mengatasi penyakit-penyakit seperti luka pada penderita diabetes hingga stroke. Tetapi yang membuatnya menanjakpopuler sekarang ternyata adalah dengan meningkatnya kebutuhan orang akan hal kecantikan dan kebugaran. Secra perlahan kalangan awam mulai mengenal hal ini hingga baru sekarang teknik terapi ini dikenal orang sebagai terapi modern dalam dunia kesehatan.sekarang banyak yang menggunakan terapi ini untuk mencegah penuaan,menambah kecantikan dan kebugaran juga mencegah terjadinya kebotakan, dimana melalui sebuah survei mencatat alasan yang cukup tinggi pada pengguna terapi ini.

Begitupun belum banyak pusat pusat kesehatan yang menyediakan fasilitas ini karena biayanya yang masih relatif mahal dan terapinya yang harus dilakukan secara berkala. Sementara di Amerika, Eropa dan Jepang pemakaiannya ternyata sudah begitu meluas sampai pusat-pusat kebugaran. Sebuah laporan malah menyebutkan adanya tempat yang dinamakan Oxy Bar dimana pengunjung dapat menghirup oksigen murni dengan berbagai pilihan yang beragam.1

Pemanfaatan terapi hiprebarik oksigen ini mengambil suatu pelajaran dari kecelakaan penyelaman dan segala penyakit yang ditimbulkannya. Sebetulnya, bahaya atau penyakit yang dialami oleh penyelam juga dirasakan sama oleh pekerja di ruang adara bertekanan tinggi. Saat turun, dapat terjadi barotrauma yang terjadi pada telinga, gigi lubang, paru-paru dan lainnya.

Ketika didasar, dapat mengalami keracunan udara pernafasan seperti keracunan oksigen, nitrogen, karbonmonoksida, maupun karbondioksida. Sedang saat naik, dapat terjadi penyakit dekompresi, serta barotrauma.

Karenanya banyak penyakit yang dapat di terapi dengan hiperbarik ini seperti penyakit dekompresi, emboli udara, aktinomikosis,anemia, insufisiensi arteri perifer akut, infeksi bakteri, keracunan CO, keracunan sianida, gas gangren, cangkokan kulit, infeksi jaringan lunak oleh kuman aerob dan an-aerob, osteoradionekrosis, radionekrosis jaringan lunak, sistisis akibat radiasi, ekstraksi gigi pada rahang yang diobati dengan radiasi, mukomikosis, osteomielitis, ujung amputasi yang tidak sembuh, luka diabetik, inhalasi asap, serta luka bakar.5

Terapi dengan oksigen murni mempunyai efek yang baik bagi aliran darah da kelangsungan hidup jaringan yang terkena gangguan kekurangan oksigen. Penggunaan terapi oksigen bertekanan tinggi ini kian meningkat dalam klinis. Pada jaringan disekitar yang terdapat luka, biasanya terjadi hambatan kelancaran aliran oksigen. Padahal oksigen itu penting dan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses penyembuhan luka, biasanya terjadi hambatankelancaran aliran oksigen. Padahal oksigen itu penting dan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses penyembuhan luka, sekaligus menangkal terjadinya infeksi. Kemampuan menghambat terjadi infeksi dengan terapi oksigen bertekanan tinggi ini punya ciri dan kelebihan tersendiri dibanding dengan pemakaian antibiotika.5

Beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum melakukan terapi oksigen yaitu diagnosis yang tepat, pengobatan optimal dan indikasi terapi oksigen ini akan dapat memperbaiki keadaan hipoksemia dan perbaikan klinik. Kriteria pemberian terapi oksigen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini.2

1. Pemberian oksigen secara berkesinambungan (terus menerus)

Diberikan apabila hasil analisis gas darah pada saat istirahat, didapat nilai:

· PaO­2 kurang dari 55 mmHg atau saturasi kurang dari 88%

· PaO2 antara 56-59 mmHg atau saturasi 89% disertai kor pulmonale, polisitemia (hematokrit >56%)

2. Pemberian secara berselang

Diberikan apabila hasil analisis gas darah saat latihan didapat nilai:

· Pada saat latihan PaO2 55 mmHg atau saturasi 88%

· Pada saat tidur PaO255 mmHg atau saturasi 88% disertai komplikasi seperti hipertensi pulmoner.somnolen dan aritmia.

Pasien dengan keadaan klinik tidak stabil yang mendapat terapi oksigen perlu dievaluasi gas darah (AGD) serta terapi untuk menentukan perlu tidaknya terapi oksigen jangka panjang.

V. KONTRA INDIKASI TERAPI OKSIGEN

Kasus-kasus yang tak diperkenankan menggunakan terapi ini antara lain adalah orang dengan kelainan paru-paru karena bisa mengakibatkan pecahnya paru-paru dalam ruangan bertekanan tinggi, orang dengan riwayat operasi paru, infeksi saluran nafas atas, cedera paru, tumor ganas, orang yang mengidap penyakit-penyakit menular lain dan mengidap gaustrophobia (rasa takut berada dalam ruangan tertutup). Karena itu, biasanya pasien diminta menyediakan data pemeriksaan darah lengkap dan hasil foto rontgen paru minimal 6 bulan berselang sebelum memulai terapi oksigen hiperbarik ini. Jadi bila ingin mencoba terapi oksigen mutakhir dengan cara menghirup oksigen murni dalam ruangan hiperbarik ini tentu saja tak ada salahnya, tetapi jangan lupa untuk memenuhi persyaratan dan prosedurnya serta satu hal yang paling penting yaitu harus terlebih dahulu dimulai dengan berkonsultasi pada ahlinya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.1

Berapa lama biasa terapi ini dilakukan? Berbeda dengan kasus-kasus penyelamanyang membutuhkan waktu hingga lima jam, dari survey didapat data kira-kira sekitar satu jam untuk tujuan kebugaran dan kecantikan dan bisa lebih lama sedikit untuk penyakit-penyakit yang lebih serius. Terapi oksigen hiperbarik ini dilakukan secara berkala mulai dari enam sampai sepuluh kali berturut-turut selama satu jam tergantung pada tempat penyedia fasilitasnya.1

Kontra indikasi terapi hiperbarik terutama pada penderita pneumothorak yang belum dirawat, kecuali bila sebelum pemberian oksigen hiperbarik dikerjakan tindakan bedah untuk mengatasi pneumothorak tersebut, dan juga bagi yang sedang hamil. Karena tekanan partial oksigen yang tinggi berhubungan dengan penutupan patent ductus arteriosus bersifat bahaya bagi kehamilan dan janin yang dikandung. Namun demikian, ada juga penelitian yang menunjukkan hasil, komplikasi seperti itu tidak terjadi.

Penggunaan terapi oksigen hiperbarik sangat luas. Meskipun demikian penggunaannya relatif masih kecil dibanding jumlah penduduk Indonesiayang sedemikian besar.5

VI. METODE

Oksigen diberikan dengan kanula nasal 2 (dua) liter permenit dapat meningkatkan fraksi oksigen inspirasi dari 21% menjadi 27%, pendapat lain menyatakan bahwa oksigen dapat diberikan 2-4 liter per-menit. Metode ini kurang efisien sebab hanya oksigen yang mengalirpada awal inspirasi saja yang sampai di alveoli dan ikut proses pertukaran gas. Penggunaan kateter transtrakeal merupakan salah satu carauntuk mengatasi kurang efisiennya metode pemberian oksigen dengan kanula nasal. Keuntungan kateter transtrakeal adalah mengurangi volume ruang rugi anatomik, karena oksigen yang diberikan dosis kecil dan langsung melalui trakea, mengurangi iritasi nasal, telinga dan fasial serta mencegah bergesernya alat tersebut pada saat tidur. Komplikasi yang dapat terjadi dengan cara pemberian seperti ini adalah emfisema subkutis, bronkospasme, batuk paroksismal, dislokasi kateter, infeksi di lubang trakea tempat masuknya kateter transtrakeal dan mucous ball yang bisa mengakibatkan keadaan menjadi fatal.2

Terapi oksigen dengan ruang hiperbarik dilakukan dalam ruangan yang terbuat dari baja dengan tekanan udara dibuat berkisar antara2-3 atm. Dalam tekanan yang lebih tinggi ini perjalanan oksigen ternyata akan menjadi lebih lancar termasuk bagi oarang yang mengalami penyempitan pembuluh darah. Oksigen murni yang dihirupnya akan tetap lancar memasuki pembuluh darah menuju sel karena tekanan tinggi akan oksigen larut dalam cairan tubuh sehingga dapat sampai kesetiap jaringan tubuh dengan cepat. Dengan mekanisme ini maka semua jaringan sel dalam tubuh akan mendapat oksigen secara maksimal sehingga metabolisme tubuh pun akan berlangsung lebih baik.

Penggantian jaringan yang rusak termasuk penyembuhan luka pun akan berlangsung lebih cepat. Beberapa penelitian malah menyebutkan keadaan ini juga dapat membunuh berbagai macam bakteri penyebab penyakityang ada didalam tubuh. Dengan metabolisme maksimal makaproses penuaan pun akan dapat dihanbat sehingga orang akan kelihatan tetap cantik dan bugar. Sebuah survey konsumen di Amerika mencatat berbagai problem kesehatan yang melatarbelakangi pemilihan terapi ini seperti diabetes, stroke, anemia berat, hingga cedera atau luka seperti cedera olah raga, luka bakar dan sebagainya. Rata-rata ruangan hiperbarik yang ada sekarang bisa menampung beberapa pasien sekaligus.1

Awalnya, terapi oksigen hiperbarik (OHB) biasa digunakan sebagai terapi bagi penyelam untuk menormalkan gas-gas dalam tubuhnya. Biasanya, penyelam dimasukkan kedalam Hyperbaric Chamber atau Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lalu diberi oksigen murni (100 persen) dengan cara dihirup melalui hidung dengan menggunakan masker. Peserta bisa duduk atau berbaring didalamnya. Pada prinsipnya, dalam terapi hiperbarik ini, penderita atau peserta menghisap oksigen dalam ruangan bertekanan tinggi, hingga sekitar 2,4 atmosfer absolut. Tekanan yang diberikan, hampir tiga kali lipat tekanan udara biasa. Sedangkan oksigen murni yang terhisap sekitar lima kali oksigen pada udara biasa. Hiperbarik ini mempunyai manfaat yang cukup banyak. Menurut Dr Muhammad Akbar, Sp.S, ketua bagian saraf Unhas/RS Wahidin Sudirohusodo, terapi hiperbarik sangat baik untuk menormalkan jaringan hipoksia (kekurangan oksigen) dan anoksia (tidak ada oksigen), dan meningkatkan kemampuan lekosit membunuh kuman. Tak hanya itu, terapi oksigen itu juga dapat meningkatkan neovaskularisasi (jaringan darah) dan proliferasi (pertambahan sel baru yang menggantikan sel mati) serta mengobati penyakit dekompresi. Belakangan, para ilmuwan menemukan bahwa terapi oksigen tersebut juga baik bagi penderita diabetes mellitus (DM) maupun stroke. Bahkan, dikota-kota besar di luar negri maupun di Jakarta dan di Surabaya, penggunaan terapi oksigen ini berkembang pesat. Terapi oksigen hiperbarik mulai dikenal sebagai terapi yang dapat membuat tubuh sehat dan bugar, bahkan menjadi salah satu jurus ampuh untuk tampil awet muda dengan cara paling aman.7

Prinsip dasar terapi hiperbarik, penderita menghisap oksigen dalam ruangan bertekanan tinggi, hingga sekitar 2,4 atmosfer absolut. Dengan tekanan yang diberikan, hampir tiga kali lipat tekanan udara biasa, dan oksigen murni yang terhisap sekitar lima kali oksigen pada udara biasa. Sehingga total oksigen mampu terkonsumsi dalam terapi hiperbarik oksigen ini, 15 kali lebih banyak,dibanding bernafas dalam keadaan biasa.

Pelaksanaan pengobatan dengan oksigen hiperbarik dapat dikerjakan di dalam kamar tunggal (monoplace chamber) atau kamar ganda (multiplace chamber). Kamar udara bertekanan tinggi ganda dapat digunakan oleh banyak orang, maximum 10 orang.di sini penderita dapat didampingi oleh perawat atau dokter yang ikutmengalami tekanan bersama dengan penderita. Dalam kamar udara bertekanan tinggi ganda ini penderita menghisap oksigen 100% melalui masker.

Kamar udara bertekanan tinggi ganda ini cocok digunakan untuk penderita yang karena keadaannya perlu seorang pendamping, atau bilamana akan dilakukan tindakan bedah atau yang akan menjalani tindakan lainnya.5

Dengan terapi oksigen murni, tak perlu waktu yang begitu panjang, paling hanya satu jam. Meski demikian, dengan mekanisme sel yang mudah dipercepat menjadi tua, dan yang tua dengan cepat diganti yang muda, metabolisme sel tubuh menjadi sempurna kembali dalam waktu yang relatif singkat.5

VII. SISTEM PEMBERIAN OKSIGEN

Sistem pemberian oksigen yang dipakai untuk aliran terus-menerus ada 3 macam:2

1. Oksigen dimampatkan bertekanan tinggi

Oksigen disimpan dalam tabung metal bertekanan tinggi, aliran udara dapat diatur dengan alat regulator. Macam-macam tabungnya adalah tabung H (244 cuff), tabung E (22 cuff), tabung D (13 cuff). Keuntungannya adalah murah harganya, tersedia cukup banyak dan dapat disimpan lama. Kerugiannya adalah berat, kurang praktis dalam pengisian dan mudah meledak.

2. Oksigen cair

Oksigen cair tidak bertekanan tinggi dan dapat disimpan dalam tempat tertentu, dilengkapi dengan alat HCF4 untuk mengubah oksigen cair menjadi gas sehingga dapat dihirup. Tempat pennyimpanan tersebut dinamakan dewar yang dapat menyimpan O2 cair pada suhu -273oF. Umumnya dewar berisi 100 pound oksigen yang dapat habis dalam satu minggu bila dipakai terus-menerus dengan aliran 2 liter permenit.

3. Oksigen konsentrat

Sistem oksigen konsentrat didapat dengan mengekstraksikan udara luar menggunakan metode molekuler sieve. Oksigen diekstraksi sehingga dapat diberikan kepada pasien dan nitrogen dibuang kembali ke udara luar.

VIII. RESIKO TERAPI OKSIGEN

Salah satu resiko terapi oksigen adalah keracunan oksigen. Hal ini dapat terjadi bila oksigen diberikan dengan fraksi lebih dari 50% terus-menerus selama 1-2 hari. Kerusakan jaringan paru terjadi akibat terbentuknya metabolik oksigen yang merangsang sel PMN dan H2O2 melepaskan enzim proteolotikdan enzim lisosom yang dapat merusak alveoli. Sedangkan resiko yang lain seperti retensi gas karbondioksida dan atelektasis.2

Oksigen 100% menimbulkan efek toksik, tidak saja pada hewan, namun juga pada bakteri, jamur, biakan sel hewam dan tanaman. Apabila O2 80-100% diberikan kepada manusia selama 8 jam atau lebih, saluran pernafasan akan teriritasi, menimbulkan distres substernal, kongesti hidung, nyeri tenggorokan dan batuk. Pemajanan selama 24-48 jam mengakibatkan kerusakan jaringan paru.

Sejumlah bayi dengan sindroma gawat nafas yang diterapi dengan O2, selanjutnya mengalami gangguan menahun yang ditandai dengan kista dan pemadatan jaringan paru (displasia bronkopulmonal). Komplikasi lain pada bayi-bayi ini adalah retinopti prematuritas (fibroplkasia retrolental), yaitu pembentukan jaringan vaskuler opak pada matayang dapat mengakibatkan kelainan penglihatan berat. Pemberian O2 100% pada tekanan yang lebih tinggi berakibat tidak hanya iritasi trakeobronkial, tetapi juga kedutan otot, bunyi berdering dalam telinga, rasa pening, kejang dan koma. Pajanan terhadap O2 tekanan tinggi (oksigenasi hiperbarik) dapat menghasilkan peningkatan jumlah O2 terlarut dalam darah.3

IX. KESIMPULAN

1. Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia, sebentar saja manusia tak mendapat oksigen maka akan langsung fatal akibatnya. Tak hanya untuk bernafas dan mempertahankan kehidupan., oksigen juga sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.

2. Tipe-tipe kekurangan oksigen dalam tubuh terbagi dua:
  • Hipoksemia yaitu suatu keadaan dimana terjadipenurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri (PaO2) atau saturasi O2 arteri (SaO2) dibawah nilai normal, SaO2 95%
  • Hipoksia yaitu kekurangan oksigen ditingkat jaringan
  • Gagal nafas yaitu suatu keadaan kritis dimana kebutuhan oksigen darah dan sistem organ tidak tercukupi

3. Gejala-gejala yang timbul dari hipoksia adalah
  • Alkalosis respiratorik
  • Gejala mental seperti irritabilitas, dan penurunan kesadaran
  • Sakit kepala, sesak nafas, insomnia serta mual dan muntah

4. Tujuan umum terapi oksigen adalah untuk mencegah dan memperbaiki hipoksia jaringan, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mendapatkan PaO2 lebih dari 90 mmHg atau SaO2 lebih dari 90%

5. Indikasi terapi oksigen antara lain:

  • Diabetes
  • Stroke
  • terapi untuk kecantikan dan kebugaran
  • Penyakit dekompresi
  • Emboli udara
  • Aktinomikosis
  • Anemia
  • Insufisiensi arteri perifer akut
  • Infeksi Bakteri
  • Keracunan CO
  • Keracunan sianida
  • Gas ganren
  • Cangkokan kulit
  • Infeksi jaringan lunak
  • Osteomielitis
  • Ekstraksi gigi
6. Kontra indikasi terapi oksigen antara lain
  • Kelainan paru
  • Riwayat operasi paru
  • Infeksi saluran nafas atas
  • Cedera paru
  • Tumor ganas
  • Penyakit menular
  • Pengidap gaustrophobia
  • Kehamilan
  • Pneumothorax
7. Resiko terapi oksigen antara lain adalah:

  • Keracunan oksigen
  • Retensi CO2
  • Atelektasis
  • Disstress substernal
  • Kongesti hidung
  • Nyeri tenggorokan
  • Batuk
  • Retinipati prematuritas
  • Kedutan otot
  • Rasa pening
  • kejang
  • Bunyi berdering dalam telinga
  • Koma
DAFTAR PUSTAKA
  1. Anonymous. Meditasi Dzikir. Stress and Health Solution. Web .12 Desember 2005. www.MedDzik.org
  2. Astowo. Pudjo. Terapi oksigen: Ilmu Penyakit Paru. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. FKUI. Jakarta. 2005
  3. Ganong, F. William. Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. jakarta: EGC. 2003
  4. Latief, A. Said. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intesif. Jakarta. 2002
  5. Anonymous. Hiperbari Terapi Oksigen Murni Tekanan Tinggi. Web 11 April 2004. www.pikiranrakyat.com
  6. Anonymous. Sehat dan Bugar dengan Terapi Oksigen. Web. 3 May 2006. www.fajar.co.id
Read More..

Mitos Seputar Perawatan Bayi dan Batita

4:27 PM Posted by Dr. Irwan

1. Memakaikan bayi sepatu membantunya belajar lebih cepat.

Mitos yang salah. Justru sebaliknya. Membiarkan kaki bayi bergerak leluasa tanpa sepatu justru membantu otot kakinya lebih kuat dan sehingga membantu dia belajar berjalan lebi cepat. Penggunaan sepatu pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun dapat berdampat buruk yakni menghambat peertumbuhan tulang-tulang kaki. Sepatu diperlukan bila bayi sudah dapat berjalan.

2. Baby walker dapat membantu bayi berjalan lebih cepat

Mitos yang menyesatkan. Bayi yang banyak menghabiskan waktu aktifnya di dalam baby walker hanya akan belajar duduk, bergerak ke sana-kemari tanpa tegak, dan akhirnya kemampuannya berjalan menjadi lebih lambat dibandingkan bayi yang tidak memakai baby walker. Selama bayi duduk di baby walker yang memiliki bentuk menyamping dengan ruang kaki yang sempit justru membatasi ruang gerak dan visualisasinya sehubungan perkembangan koordinasi otot tubuhnya. (Info lebih lengkap baca “Baby Walker”).

3. Pemakaian gurita membentuk perut bayi bagus

Mitos yang keliru. Gurita yang secara tradisional dipakai luas di tanah air , tidak dianjurkan untuk dipakaikan kepada bayi, baik sebelum maupun setelah puntung tali pusat puput. Baca selengkapnya di “Gurita……perlu gak sih?”.

4. Anak yang sedang menderita demam karena sakit, tidak boleh mandi

Dalam masyarakat kita ada kepercayaan bahwa anak yang sakit campak tidak boleh kena air (dan angin). Hal ini keliru. Memang selama anak demam sebaiknya tidak dimandikan, namun tetap harus dibersihkan dengan waslap basah dan sabun. Bila berhari-hari kulitnya tidak dibersihkan , ia akan terancam oleh infeksi kulit.
Read More..

Konstipasi

4:23 PM Posted by Dr. Irwan

Penyebab konstipasi/sembelit :
  1. Terbiasa mengkonsumsi makanan cepat saji sarat lemak (burger, gorengan, milkshake) dan makanan/minuman bergula (permen, kue, soft drink).
  2. Jenis obat anti depresan dan obat untuk mengatasi defisiensi besi.
  3. Pada bayi yang sedang mengalami masa transisi dari susu ASI ke susu formula atau ke makanan semi-padat/padat.
  4. Anak-anak yang malas ke toilet karena sedang asyik bermain padahal keinginan itu ada.
  5. Stres karena berbagai hal (masalah di rumah atau hari pertama sekolah).
  6. Sindrom saluran pencernaan (IBM) akibat stres atau konsumsi makanan berlemak/berbumbu.

Gejala konstipasi

Setiap anak memiliki kebiasaan pup/buang air besar yang berbeda. Ada yang dalam sehari bisa 3x pup. Tapi, ada juga yang pup setiap 3 hari sekali. Yang jelas, kalau anak mengalami konstipasi, maka jadwal pup akan mundur dari jadwal biasanya. Keluhan yang muncul yaitu dia merasa ingin pup tapi sulit, atau mengeluh sakit ketika pup, atau mengeluarkan tenaga ekstra untuk pup, atau adanya darah di tisu toilet sehabis pup. Kalau anak tidak mengalami pup hingga 2-3 minggu, segera bawa ke dokter, karena bisa mengindikasikan penyakit yang serius.


Cara mengatasi konstipasi :
  1. Biasakan anak untuk rajin minum air yang banyak. Anak usia sekolah minum air minimal 3-4 gelas atau ditambah 2 cangkir jus buah setiap hari. Jika bayi mengalami konstipasi, berikan jus buah prune atau apel setiap hari. Jika konstipasi masih berlanjut, kemungkinan anak alergi akan jenis makanan tertentu, cobalah konsultasikan dengan dokter.
  2. Berikan anak makanan yang mengandung serat, seperti buah, sayuran, roti gandum, dan oatmeal.
  3. Biasakan anak melakukan aktivitas fisik secara teratur. Seperti main petak umpet, bersepeda, dan melompat.
  4. Kembangkan jadwal makan yang teratur. Sehingga jadwal pup biasanya akan mengikuti.
  5. Bentuk kebiasaan khusus yaitu dengan mengajak anak “nongkrong” di kloset selama minimal 10 menit pada jam yang sama setiap hari terutama sehabis makan.


Read More..

Kebiasaan Sehat Untuk TV, Video Games, dan Internet

4:20 PM Posted by Dr. Irwan

Saat menonton TV
Batasi waktu menonton TV :
  • Lengkapi ruangan menonton dengan berbagai buku, majalah anak-anak, boneka, puzzle, papan tulis, atau apa saja yang sekiranya dapat mengalihkan perhatian anak dari benda elektronik.
  • Jangan fasilitasi kamar anak dengan TV
  • Matikan TV saat makan bersama
  • Larang anak menonton TV saat mengerjakan PR
  • Buat larangan menonton TV saat akhir pekan. Sebagai gantinya, buat kegiatan yang menyenangkan seperti permainan out door, rekreasi, berkunjung ke tempat bersejarah. yang penting kegiatan ini bisa diikuti oleh seluruh anggota keluarg
  • Beri contoh yang baik pada anak, misal anda membatasi waktu menonton anda sendiri.
  • Pilih tayangan TV yang memberikan nilai kebaikan, hobi dan pengetahuan serta cocok untuknya.
  • Manfaatkan peringkat acara TV, berdasarkan rekomendasi koran atau sumber terpercaya
  • Manfaatkan TV yang memiliki standar keamanan V-chips, dimana TV akan memblokir tayangan yang tidak pantas-kekerasan, seks, SARA-untuk anak.
  • Berikan jadwal TV yang sesuai untuk setiap anggota keluarga dan pastikan jadwal berjalan lancar.
  • Dampingi anak saat menonton TV. Berikan pengertian dengan bahasa sederhana terhadap program TV yang sedang dilihat serta jadikan sebagai bahan diskusi.

Saat Bermain Video Games dan Permainan Komputer
  • Lihat peringkat video games yang biasanya mengindikasikan ada/tidaknya kekerasan, bahasa yang tidak sopan, seks.
  • Ketahui terlebih dahulu tayangan/permainan yang ada di dalam video games.
  • Bantu anak menemukan suatu pandangan bernilai dari permainan. Mulai dengan mengajak diskusi tentang hal positif yang ada dalam permainan tersebut.

Aman selama nge-net
  • Blokir alamat situs yang tidak sesuai untuk anak.
  • Tempatkan komputer di area yang dapat dilihat/diawasi oleh semua anggota keluarga. Bila perlu jangan letakkan komputer di kamar anak.
  • Berbagi alamat email anda, sehingga anda bisa memantau emailnya.
  • Simpan situs favorit anak dan bermanfaat baginya.
  • Sempatkan waktu ber-internet bersama si kecil.
  • Lakukan pengawasan terhadap anak dengan menggunakan fasilitas ruang chating.
  • Temukan software pelindung internet.

Read More..

Kutil

4:17 PM Posted by Dr. Irwan

Kita tentu sudah mengenal kutil yang kebanyakan memang bisa terdapat dalam tubuh seseorang mulai anak-anak hingga orang dewasa. Meskipun tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendiri, tapi tetap saja mengganggu keindahan kulit tubuh, bukan?

Kutil merupakan salah satu infeksi kulit yang disebabkan oleh virus HPV. Awalnya, virus ini mengenai kulit tubuh pada daerah yang lembab, luka kecil pada jari atau tangan, dan kaki. Bahkan terkadang bisa tumbuh di daerah genital (kemaluan). Biasanya, kutil tidak menimbulkan rasa sakit saat disentuh.

Berdasarkan bentuknya kutil terbagi atas :
  • Kutil bulat. Biasanya ditemukan pada jari tangan, tangan, dengkul, dan siku. Kutil seperti ini berbentuk kecil, keras dan berwarna coklat keabuan. Permukaannya kasar dengan beberapa bintik hitam.
  • Kutil flat. Kutil jenis ini paling lembut di antara jenis kutil yang lain, ukurannya kecil dengan permukaan atasnya flat (datar). Kutil ini berwarna pink, coklat terang, atau kuning. Biasanya tumbuh di kulit wajah, ketiak, dan tangan.
  • Kutil plantar. Hanya ditemukan di telapak kaki sehingga menimbulkan ketaknyamanan saat berjalan – seperti ada kerikil yang melekat.
  • Kutil filiform. Kutil ini berbentuk seperti jari tangan, berwarna kemerahan, dan biasanya tumbuh di sekitar daerah mata, hidung, dan mulut.

Penularan kutil melalui :
  • Bersentuhan fisik secara intim atau menyentuh permukaan benda yang disentuh pemilik kutil.
  • Luka kecil atau luka parutan
  • Kebiasan mengutak-atik kutil yang sehingga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain
  • Pencegahan kutil
  • Ingatkan selalu anak untuk rajin mencuci tangan dan kulit secara teratur dan benar.
  • Mandi dua kali sehari sehingga kebersihan kulit senantiasa terjaga.
  • Bila terdapat luka kecil atau luka parutan, bersihkan dengan sabun dan air hangat serta langsung dikeringkan.
  • Kenakan selalu alas kaki, bila perlu yang tahan air atau anti selip terutama saat menggunakan fasilitas umum.

Pengobatan kutil
  • Biasanya kutil akan hilang sendiri dalam 6 bulan sampai 2 tahun bila tanpa pengobatan. Tapi, kalau sudah tidak sabar dengan gangguan ini maka dokter mungkin akan melakukan beberapa tindakan seperti ;
  • Meresepkan beberapa obat yang langsung diberikan di kutil agar mudah saat dilepaskan
  • Membakarnya dengan menggunakan lampu listrik khusus
  • Membekukannya dengan menggunakan cairan nitrogen (disebut bedah sirio)
  • Menggunakan laser

Segera hubungi dokter bila :
  1. Bila ditemukan kutil di sekujur tubuh bayi atau anak.
  2. Adanya kutil di wajah, genital, atau rektum
  3. Bila kutil terasa sakit, merah, berdarah, berair, dan berlendir

Read More..

Luka Bakar

4:13 PM Posted by Dr. Irwan

Kita tentu panik bila si kecil tiba-tiba berteriak dan menangis karena mengalami luka bakar. Tetap bersikap tenang dan berikan pertolongan yang tepat maka semua akan baik. Yuk kita simak kiat menghadapinya.

1. Penanganan luka bakar tingkat satu

Luka bakar tingkat satu tergolong ringan dimana kulit hanya kemerahan, perih, dan kulit tidak bergelembung. Biasanya akan sembuh dalam 3-6 hari.

Penanganan :
  1. Siram daerah luka dengan air sejuk (bukan air es) atau balut dan kompres dengan handuk dingin sekitar 3-5 menit (jangan gunakan es karena justru menghambat penyembuhan luka).
  2. Jangan oleskan mentega atau sesuatu berlemak atau yang berbentuk bubuk karena justru dapat mengakibatkan infeksi.
  3. Jika luka bakar kecil, tutup dengan kain kasa bersih atau kompres berulang selama 24 jam ke depan dengan kain dingin dan jaga kebersihannya atau anda bisa oleskan krim antibiotik 2-3 kali sehari (tidak wajib).
  4. Berikan asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri

2. Penanganan luka bakar tingkat dua

Luka bakar ini menimbulkan gelembung, rasa sakit yang lumayan dan merah. Gelembung dapat terbuka dengan kulit bagian dalamnya berwarna pink cerah hingga merah menyala.

Penanganan :

Segera meminta pertolongan medis dan sementara itu anda bisa melakukan langkah berikut :
  1. Rebahkan anak dengan posisi luka lebih tinggi.
  2. Terapkan langkah-langkah penanganan luka bakar tingkat pertama.
  3. Lepaskan perhiasan dan baju yang melekat di tubuh (bila perlu dengan gunting) kecuali yang melekat (tidak dapat dilepas) di daerah luka.
  4. Jangan pecahkan gelembung yang muncul.
  5. Siram luka dengan air sejuk selama 3-5 menitt lalu ttup denga kain bersih berwarna putih sampai pertolongan tiba.

3. Penanganan luka bakar tingkat tiga

Permukaan luka terlihat kering dan berlendir, lembut, berwarna coklat hingga merah. Hanya sedikit terasa sakit atau bahkan tidak sama sekali dikarenakan saraf kulit mengalami kerusakan.

Penanganan sama seperti luka bakar tingkat dua.
Read More..

Tips Menciptakan Bayi Pintar

4:10 PM Posted by Dr. Irwan

Hal yang harus anda lakukan agar bayi anda pintar :
  1. Kembangkan insting anda sebagai orang tua yang ingin memberikan terbaik untuk anak.
  2. Kembangkan hubungan emosional anda dimana hal itu sangat berarti dan menyenangkan bagi bayi melalui membaca.
  3. Pancing anak terlibat aktif saat membaca buku dengan pertanyaan seputar cerita yang baru dibaca, seperti pengenalan warna, gambar, bentuk atau penokohan cerita (apa saja yang memancing ketertarikan mereka maka gali lebih dalam!).
  4. Aktifkan terus kekuatan cinta, sebagai tambahan saat bermain dengan anak, tambahan cinta dan kasih sayang pada bayi merupakan energi bagi kekuatan otaknya.
  5. Berikan mainan yang sesuai dengan tahapan usia anak ;

Usia 0-4 bulan :

Menampilkan variasi mimik wajah ; menggerakkan secara perlahan benda di depan matanya ; mainan berwarna terang, menyanyikan lagu sederhana ; mengulang kata-kata; dan menerangkan kepada bayi aktivitas yang sedang dilakukan.

Usia 4-6 bulan :

Perkenalkan boneka bertekstur ; mainan blok dari plastik dan biarkan mereka mengadu kedua blok ; bermain musik dengan nada yang bervariasi ; tunjukkan buku dengan gambar objek berwarna terang.

Usia 6-18 bulan :

Berbicara dan berinteraksi sambil bertatap muka dapat meningkatkan hubungan antara suara bunyi dan kata ; mengenalkan anggota keluarga dan para tetangga yang sudah dikenal sekaligus memberitahukan namanya secara berulang ; menyanyikan lagu dengan nada berulang diikuti gerakan tangan ; bermain cilukba.

Usia 18-24 bulan :

Perkenalkan permainan sederhana seperti menaruh 3 benda berbeda warna dan bentuk lalu minta kepada anak untuk memberikan benda sesuai yang anda minta ; berbicara secara langsung sesering mungkin ; perkenalkan peralatan menulis dan menggambar seperti pensil, krayon dan kertas ; tanyakan “dimana dan apa” saat anda membacakan cerita untuk anak ; buat permainan bebas dengan boneka atau mainan favorit anak.
Read More..

Buku untuk Bayi

4:06 PM Posted by Dr. Irwan

Apa aja manfaatnya?
  1. mengajarkan komunikasi kepada bayi
  2. memperkenalkan konsep seperti angka, huruf, warna, dan bentuk objek dalam cara yang menyenangka.
  3. membentuk kemampuan mendengar, mengingat, dan berbicara
  4. memberikan bayi informasi tentang dunia di sekeliling mereka
  5. mengembangkan kemampuan berpikir bayi dengan meniru suara dan mengulang kata
  6. meningkatkan hubungan batin anda dan bayi

Bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk membaca?

Cobalah membacakan buku untuk bayi setiap hari saat sebelum waktu tidur siang dan tidur malamnya.

Nich beberapa tips yang bisa dicoba saat membacakan buku tuk bayi :
  1. Dekap bayi membelakangi anda atau posisi apa saja yang bisa membuat bayi nyaman dan dekat dengan anda.
  2. Bacalah buku dengan penuh ekspresi sambil mengatur intonasi suara anda -tinggi dan rendah- atau menciptakan suara yang berbeda untuk masing-masing karakter yang berbeda pula.
  3. Jangan ragu untuk membacakan cerita sesuai arahan buku. Sesekali, berhenti dan bertanya atau beri komentar atas gambar atau teks cerita
  4. Iringi dengan lantunan nada, tirukan suara binatang, atau atau goyangkan bayi dengan lutut anda atau perut – apa saja yang bisa menunjukkan bahwa membaca itu menyenangkan.
  5. Bayi menyukai -dan bejar dari- pengulangan, jadi jangan takut bosan membaca buku yang sama berulang kali.
  6. Seiring pertambahan usianya, ajak dia untuk menyentuh buku atau bahkan biarkan dia mengeksplorasi buku dengan mulutnya agar merasakan bagaimana rasanya buku!

Buku apa yang sesuai dengan usainya?
  • Sebagai awalan, buku untuk bayi sebaiknya berisi gambar yang sederhana, jelas dengan sedikit teks. Buat bayi yang penting bagaimana suara anda menarik perhatiannya.
  • Kalau dia sudah tertarik, pilihlah buku yang berisi gambar-gambar sederhana dengan sampul yang kuat.
  • Bila bayi sudah merespon isi buku maka pilihlah buku dengan gambar objek yang sudah dikenalnya seperti boneka.

Read More..

Krim Puting Susu Menyakiti Bayi

4:05 PM Posted by Dr. Irwan

Baru-baru ini FDA (Food and Drug Association) mengeluarkan peringatan sekaligus ultimatum kepada para ibu menyusui yang menggunakan krim puting susu agar lebih cermat sebelum memakainya karena kandungan krim tersebut dapat membahayakan bayi, yaitu mengakibatkan gangguan tekanan pernafasan atau muntah dan diare pada bayi. Bahan tersebut adalah chlorphenesin dan phenoxyethanol.

Chlorphenesin bersifat merilekskan otot skeletal dan menekan sistem saraf pusat dan menyebabkan tekanan pernafasan sehingga membuat bayi bernafas lebih lambat. Phenoxyethanol merupakan zat tambahan yang biasa digunakan dalam bahan kosmetik dan obat. Zat ini juga dapat menekan sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan muntah serta diare yang bisa mengakibatkan bayi mengalami dehidrasi. Selain itu, chlorphenesin juga membahayakan sang ibu karena menyebabkan dermatitis, kondisi dimana kulit mengalami kering dan pecah-pecah pada kulit puting sendiri.

FDA menyarankan kepada ibu yang sedang menyusui dengan puting susu pecah dan nyeri sebaiknya berkonsultasi secara terbuka dengan perawatan kesehatan profesional atau konsultan laktasi (menyusui) jika permasalahan masih berlanjut atau alternatif pengobatan lainnya. FDA juga mengingatkan para ibu menyusui agar segera meminta pertolongan bila ditemui tanda nafsu menyusui berkurang, kesulitan membangunkan bayi, ekstrimitas limfa, atau perubahan pada warna kulit bayi.
Read More..

Bila si kecil takut disuntik

4:04 PM Posted by Dr. Irwan

Disuntik mungkin tidak hanya menakutkan bagi anak kecil, bahkan pada orang dewasa juga demikian. Hal ini mungkin sudah diawali sejak kecil dimana ada persepsi keliru yang berkembang di masyarkat kita, yaitu sering kita mendengar atau melihat seorang ibu yang pusing menangani anaknya yang nakal dengan berkata “Ayo, kalau kamu nakal lagi, mama bawa ke dokter biar disuntik”. Tentu saja hal itu membekas dalam hati dan pikirannya - dan terbawa hingga dewasa-sehingga wajar saja dia berpikir dokter itu jahat dengan jarum suntiknya yang mengerikan. Jadi, mulailah dengan mengubah perilaku anda dan persepsinya. Saat berkunjung ke dokter, bawa serta buku atau mainan kesukaannya. Cobalah berhitung bersama, menyanyikan lagu kesukaannya, melihat-lihat gambar di dinding atau pemandangan luar. Anda juga bisa memberikan sesuatu yang menyenangkan dan dia sukai bila dia selesai menemui dokter.


Read More..

Bagaimana membicarakan narkoba kepada anak?

4:01 PM Posted by Dr. Irwan

Baru-baru ini kita dikejutkan adanya coklat berisi narkoba yang dikonsumsi secara tidak sengaja oleh beberapa orang anak TK. Akibatnya, anak-anak tersebut harus menginap di rumah sakit beberapa hari. Meskipun kini mereka telah kembali ke rumah, tapi pengobatan perl dilanjutkan dalam hal ini merupakan masa pemulihan. Menurut salah seorang psikiater khusus narkoba, mereka dianjurkan menjalani beberapa terapi dan sesi konsultasi agar efek dari sisa narkoba dapat benar-benar hilang dari tubuhnya.

Melihat kenyataan yang terjadi sekarang ditambah tak seorang pun bisa kebal terhadap narkoba maka perlu adanya suatu bentuk tindakan pencegahan. Kita perlu lho memperkenalkan soal narkoba kepada anak-anak sebelum mereka mendapatkan informasi yang salah dari sumber yang tidak bertanggungjawab. Membahas soal narkoba juga tentunya diberikan dengan bahasa yang bisa dimengerti mereka sesuai usia dan perbendaharaan kosa katanya. Yuk kita simak kiat-kiatnya….

Usia pra sekolah – usia 7 tahun

Pada usia ini, mulailah dengan hal sederhana, seperti pada saat anda memberinya obat ketika ia sedang sakit atau anggota keluarga yang lain. Ceritakan apa manfaat dan efek samping obat tersebut terhadap tubuh kita. Atau ketika anda dan si kecil melihat papan reklame rokok di jalan atau di TV, jelaskan padanya apa itu rokok, nikotin, dan bagaimana pengaruh buruk rokok atau jenis narkoba lainnya. Ada baiknya anda observasi dulu dan membekali diri dengan informasi tersebut sebelum menghadapi keingintahan si kecil.

Usia 8-12 tahun

Seiring pertambahan usianya, anda bisa memulai diskusi dengan menanyakan pendapat anak tentang narkoba. Ajukan pertanyaan secara terbuka, tidak memihak, dan lebih kepada meminta perhatiannya.

Anak-anak usia ini biasanya masih suka membicarakan hal-hal seputar perasaan mereka. Pertahankan hubungan ini agar semakin meningkat usianya dia tetap terbuka pada anda.

Meskipun pertanyaan yang anda ajukan atau jawaban yang dia berikan belum merupakan suatu kesimpulan dari diskusi, its okay, yang penting dia merasa yakn bahwa anda orang yang tepat untuk diajak berbicara dan bisa diandalkan olehnya saat ia memerlukan bantuan di kemudian hari.

Selain itu, jadikan berita yang sedang hangat-hangatnya atau sebuah perhelatan akbar olahr sebagai ajang diskusi, seperti jeis pertandingan, atletnya, larangan doping, dan lain-lain.

Usia 13-17 tahun

Pada usia ini, anak sudah muncul keingintahuan dan perduli kepada orang lain yang memakai alkohol atau narkoba. Bagaimana pengaruhnya terutama bila si pemakai sedang mnegendarai kendaraan. Ungkapkan pula konsekuensi yang harus dihadapi yaitu penjara atau bahkan kematian.
Read More..

Terapi Fisik

3:52 AM Posted by Dr. Irwan

Kita sudah sering mendengar soal rekomendasi terapi fisik sehubungan adanya gangguan pada organ gerak akibat kecelakaan, sakit, atau ketidakmampuan organ tertentu. Terapi fisik membantu melatih pasien sehingga mereka dapat kembali menguatkan organ gerak, dan menunjukkan bagaimana mencegah terjadinya kembali kecelakaan terutama pada masa penyembuhan.Nah, terapi fisik biasanya mulai dibutuhkan terutama oleh anak-anak bila mereka mengalami gangguan gerak yang membatasi aktivitas sehari-hari seperti :
  • Keterlambatan tumbuh-kembang
  • Cerebral palsy
  • Gangguan genetik
  • Cacat lahir (seperti Spina Bifida)
  • Kecelakaan kepala
  • Trauma akut
  • Penyakit otot dan tulang

Selanjutnya, terapis akan melakukan berbagai pengobatan- yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kekuatan, peningkatan gerak, dan ketahanan- yang meliputi :
  • Aktivitas tumbuh-kembang seperti merangkak pelan dan berjalan
  • Angkat beban
  • Latihan fleksibilitas otot
  • Aktivitas keseimbangan dan koordinasi
  • Permainan adaptasi
  • Terapi air
  • Program keamanan dan pencegahan
  • Instruksi bagaimana mencegah kecelakaan
  • Meningkatkan sirkulasi daerah sekitar luka-kecelakaan- dengan menggunakan panas, dingin, stimulasi listrik, pijat, dan ultrasound.
Kemudian, selama anak menjalani terapi, terapis akan melakukan pemantauan dan dokumentasi sehubungan dengan perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai.
Tapi, yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana kita mendapatkan terapis yang tepat dan kompeten di bidangnya. Oleh karena itu sebaiknya kita melihat latar belakang pendidikannya dan memiliki ijin yang sah. Sebaiknya terapis sudah berpengalaman bekerja baik di rumah sakit atau membuka praktek sendiri atau menjadi instruktur pusat kebugaran atau juga bekerja di pusat rehabilitasi.
Read More..

Bila si kecil batuk

10:10 PM Posted by Dr. Irwan

Batuk merupakan gejala penyakit yang sering muncul pada anak-anak. Meskipun terdengar sangat buruk, tapi batuk bukan merupakan gejala penyakit yang serius. Seperti kita ketahui, batuk merupakan mekanisme refleks dalam membersihkan dan melegakan tenggorokan dan dada.
Tak ada salahnya, kita sebagai orang tua mengenal tipe-tipe batuk sehingga mempermudah kita dalam memberikan penanganan yang cepat dan tepat. Semoga panduan di bawah ini berguna bagi para orang tua.

1. Batuk berdahak
Batuk berdahak biasanya disebabkan oleh terjadinya inflamasi / swelling pada bagian atas tenggorokan.Croup atau Inflamasi yang terjadi lebih tepatnya di daerah larink (bagian yang menghasilkan suara) dan trake (saluran udara),dapat disebabkan karena alergi, perubahan suhu di malam hari, atau yang paling umum terjadi infeksi saluran pernapasan bagian atas Saat anak menderita batuk ini, napasnya akan terasa berat/sesak. Pada anak-anak di bawah 3 tahun, kecenderungan akan croupsemakin besar karena trakea sempit.

Croup datang secara tiba-tiba, pada waktu tengah malam, ketika si kecil sedang istirahat. Selain itu juga dibarengi dengan ’stridor’ atau napas berbunyi ketika si kecil menarik napas.

2. Batuk ‘Whooping’ (lihat gambar di atas)
Merupakan nama lain dari batuk pertusis, yaitu infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jenis bakteri bordetella pertussis. Batuk ini ditandai dengan bunyi ‘whopping’ ketika si kecil bernapas, hidung berair, bersin, sedikit demam .
Batuk ini menyerang semua umur, terutama bayi kurang dari 1 tahun yang tidak mendapat imunisasi DPT. Penularan batuk ini melalui kontak langsung lewat bersin atau ludah si penderita. Di samping bersentuhan secara langsung melalui tangan yang mengenai hidung atau mulut.

3. Batuk dengan wheezing
Ketika si kecil batuk maka akan disertai bunyi wheezing. Hal ini terjadi mungkin karena tersumbatnya saluran pernapasan karena benda asing atau mukus (ingus).

4. Batuk di malam hari
Jenis batuk yang semakin parah saat malam hari. Disebabkan oleh kongesti pada hidung si kecil dan sinus yang menjalar ke tenggorokan sehingga mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan saat si kecil berbaring di tempat tidur.

5. Batuk di siang hari
Meliputi alergi, asma, pilek, dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Aktivitas seperti bermain air dingin dapat memperparah batuk. Saat malam hari batuk ini mereda, begitu pun bila si kecil berbaring /istirahat.

6. Batuk disertai demam
Jika si kecil batuk dengan demam sedang serta hidung berair maka kemungkinan dia hanya menderita flu biasa. Tapi kalau batuknya disertai demam 102 F atau 39 C atau lebih tinggi maka kemungkinan pneumonia, apalagi bila si kecil kelelahan dan napasnya tersengal. Dalam hal ini segera bawa si kecil ke dokter.

7. Batuk disertai muntah
Terlalu seringnya si kecil batuk hingga menyebabkan reflek gag dan akhirya muntah.

8. Batuk menetap
Batuk yang didahului flu. Selain itu asma, alergi, atau infeksi kronis di sinus dapat menjadi penyebabnya. Jika batuknya berlangung hingga 3 minggu, segera bawa si kecil ke dokter.

Kapan kah saat yang tepat untuk menelpon dokter anak anda?
  • Saat anak susah bernapas atau ada masalah saat bernapas
  • Bernapas lebih cepat dari biasanya dan pendek
  • Kebiruan atau gelap pada bibir, wajah atau lidah
  • Demam tinggi (terutama pada bayi kurang dari 3 bulan)
  • Bayi (kurang dari 3 bulan) batuk selama beberapa jam
  • Saat batuk, si kecil bersuara ‘whooping’
  • Batuk darah
  • Menarik napas sangat panjang
  • Saat menghela napas disertai bunyi
  • Kelelahan

Pengobatan di rumah

  1. Jika si kecil asma, pastikan anda telah mengetahui instruksi penanganan asma dari dokter anak anda. Amati perkembangan si kecil selama dia mengkonsummsi obat asma sesuai petunjuk dokter.
  2. Jika si kecil terbangun tengah malam dengan batuk berdahak, bawa dia ke kamar mandi, lalu hidupkan keran shower air panas (sediakan air panas dalam wadah) selama beberapa menit. Pintu kamar mandi harus ditutup agar uapnya tidak keluar. Selama ruangan kamar mandi hangat, duduklah bersama si kecil sekitar 20 menit. Hal ini dapat membantu si kecil bernapas lebih mudah.
  3. Menempatkan pengatur kelembaban suhu ruangan di kamar si kecil dapat membantunya tidur nyenyak di malam hari.
  4. Berikan minuman dingin seperti jus buah. Hindari minuman berkarbonasi atau minuman jeruk.
  5. Jangan berikan obat batuk tanpa sepengetahuan dokter kepada anak anda (terutama bayi dan balita),

Read More..

Nafas berbunyi pada anak

4:36 PM Posted by Dr. Irwan

Nafas bayi yang berbunyi ‘grok-grok’ akan menyebabkan orang tua khawatir. banyak orang yang mengira bahwa ini adalah tanda bayi pilek, yang lebih buruk adalah menduga bahwa bunyi grok-grok tersebut terjadi karena dokter atau bidannya dulu kurang bersih menghisap mulut atau saluran nafas bayi waktu bayi baru lahir.

Memang banyak bayi yang bunyi nafasnya ‘grok-grok’ terutama menjelang pagi hari. Penyebabnya tidak lain oleh karena rongga hidung bayi masih sempit, terutama bila udara dingin. Jadi ini bukan tanda bahwa bayi pilek. Juga tidak ada hubungannya dengan penghisapan jalan nafas yang kurang bersih pada saat bayi baru lahir. Bahkan sebagian bidan ‘terlalu bersih’ dalam menghisap jalan nafas bayi baru lahir. Sebenarnya yang diperlukan adalah membersihkan lendir, darah, atau air ketuban dalam rongga mulut dan hidung, tidak perlu samapai ke saluran nafas. Cairan dalam paru bayi baru lahir adalah normal, dan akan diserap dengan sendirinya oleh paru bayi dalam beberapa jam. Bila kita memasukkan selang atau kateter penghisap dalam-dalam, dan kemudian tampak cairan yang bercampur lendir keluar, sebenarnya yang keluar adalah isi lambung, karena kateter tidak masuk dalam saluran nafas tetapi ke dalam lambung.
Read More..

Tatalaksana Serangan Asma

4:31 PM Posted by Dr. Irwan

Serangan asma adalah suatu episode dimana gejala-gejala berupa batuk, sesak nafas, mengi, rasa dada tertekan, atau berbagai kombinasinya memburuk secara progresif akut. Serangan asma umumnya timbul karena adanya pajanan terhadap faktor pencetus, gagalnya upaya pencegahan, atau gagalnya tatalaksana asma jangka panjang.

Serangan asma dapat timbul dalam berbagai derajat dari yang ringan sampai berat yang dapat mengancam jiwa. Serangan asma yang akut merupakan suatu kegawatan medis yang lazim dijumpai di ruang gawat darurat.

Serangan asma tersebut sebenarnya dapat dicegah atau paling tidak dikurangi melalui pengenalan dini dan terapi intensif. Sayangnya, kedua hal tersebut dalam hal penatalaksanaan asma anak masih banyak kekurangan yang terjadi.

Menurut buku Pedoman Nasional Asma Anak UKK Pulmonologi IDAI 2002, penyakit asma dibagai dalam 3 kelompok berdasarkan frekuensi serangan dan kebutuhan obat, yaitu asma jarang, sering, dan persisten. Selain klasifikasi derajat penyakit asma di atas, asma juga dapat dinilai berdasarkan derajat serangannya, yaitu serangan ringan, sedang, dan berat. Jadi perlu dibedakan antara derajat penyakit asma (aspek kronik) dengan derajat serangan asma (aspek akut). Seorang penderita asma berat (persisten) dapat mengalami serangan ringan saja. Sebaliknya seorang penderita asma ringan (episodik/jarang) dapat mengalami serngan asma berat, atau bahkan serangan ancaman henti nafas yang dapat mengakibatkan kematian. Terapi yang diberikan bergantung pada beratnya derajat serangan asma.

Tatalaksana serangan asma dilakukan dengan tujuan untuk meredakan penyempitan jalan nafas secepat mungkin, mengurangi hipoksemia, mengembalikan fungsi paru ke keadaan normal secepatnya, dan merenacanakan tatalaksana mencegah kekambuhan.

Tatalaksana Serangan

1.Tatalaksana di rumah

Untuk serangan ringan dapat digunakan obat oral golongan beta 2 agonis atau teofilin. Bila tersedia, lebih baik digunakan obat inhalasi karena onsetnya lebih cepat dan efek samping sistemiknya minimal. Obat golongan beta 2 agonis inhalasi yang dapat digunakan yaitu MDI dengan atau tanpa spacer atau nebulizer.

Bila dalam waktu 30 menit setelah inhalasi tidak ada perbaikan atau bahkan terjadi perburukan harus segera dibawa ke rumah sakit.

2.Tatalaksana di klinik

Penderita yang datang dalam keadaan serangan langsung dinilai derajat serangannya. Tatalaksana awal adalah pemberian beta agonis secara nebulisasi. Garam fisiologis dapat ditambahkan dalam cairan nebulisasi. Nebulisasi serupa dapat diulang dengan selang 20 menit. Pada pemberian ketiga dapat ditambahkan obat antikolinergik. Tatalaksana awal ini sekaligus berfungsi sebagai penapis yaitu untuk penentuan derajat serangan, karena penilaian derajat secara klinis tidak selalu dapat dilakukan dengan cepat dan jelas.

Jika menurut penilaian awal penderita datang dengan serangan berat yang jelas, langsung berikan nebulisasi beta agonis dikombinasikan dengan antikolinergik. Penderita serangan berat dengan disertai dehidrasi dan asodosis metabolik dapat mengalami takifilaksis atau respons yang kurang terhadap nebulisasi beta agonis. Penderita seperti ini cukup sekali dinebulisasi kemudian secepatnya dirawat untuk mendapat obat intravena selain diatasi masalah dehidrasi dan asidosisnya.

Sedangkan bila dengan sekali nebulisasi penderita menunjukkan respons yang baik, berati serangannya ringan. Penderita diobservasi selama 2 jam, jika respons tersebut bertahan, penderita dapat dipulangkan. Penderita dapat diresepkan obat beta agonis, baik hirup maupun oral, yang diberikan tiap 4 sampai 6 jam. Jika pencetus serngannya adalah infeksi virus, dapat ditambahkan steroid oral jangka pendek, 3 sampai 5 hari. Penderita kemudian dianjurkan untuk kontrol dalam waktu 24 sampai 48 jam untuk reevaluasi tatalaksananya. Selain itu jika sebelum serngan penderita sudah mendapat obat pengendali, obat tersebut diteruskan hingga reevaluasi di klinik. Namun jika setelah observasi 2 jam gejala timbul kembal, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit.
Read More..

Atasi Asma secara komprehensif

4:29 PM Posted by Dr. Irwan

Berita baik bagi anak-anak penderita asma dapat dikendalikan. Hal tersebut tergantung usia anak, tingkat keparahan, frekuensi kemunculan (kambuh), dan seberapa kuat keinginan serta kemampuan keluarga dalam mentaati petunjuk dokter, yang dikenal dengan istilah Rencana Penanggulangan Asma yang terbagi dalam 5 tahap yaitu :

1.Mengidentifikasi dan mengendalikan penyebab asma

Benda-benda asing yang dapat mengakibatkan asma merupakan penyebabnya yang dapat bervariasi dari musim ke musim seiring pertambahan usia. Penyebab tersebut diantaranya alergen (debu, karpet, bantal, bulu dan air liur hewan, kecoa, udara dingin), infeksi viral (flu), iritan (asap, aerosol, parfum), perubahan cuaca). Proses identifikasi ini membutuhkan waktu dan ketelitian. Tapi, bila berhasil maka penyebab dapat dikendalikan dengan mudah.

2.Pencegahan dan antisipasi asma

Tes pernafasan yang menggunakan alat spirometer dapat mengukur volume dan kecepatan udara yang keluar dari paru-paru sehingga kemampuan bernafas penderita dapat diketahui. Untuk penggunaan sehari-hari di rumah penderita dapat menggunakan alat peak flow meter. Selama tahapan pertama pengobatan, dokter biasanya akan meminta anak untuk mengikuti sejumlah panduan alat tersebut selama jangka waktu tertentu demi menjaga kestabilan proses. Nah, bagi orang tua penderita asma yang belum bisa berbicara atau menggunakan sendiri alat ini, alat ini sangat membantu dalam memprediksi dan mencegah kambuh asma. Untuk anak-anak yang lebih tua, dapat melakukan sendiri rencana ini.

3.Memakan obat sesuai resep dokter.

Pengobatan asma disesuaikan dengan jenis asma itu sendiri. Ada dua kategori utama pengobatan asma yaitu pengobatan langsung dan pengendali. Adapun keduanya tetap mengobati sesuai gejala dan penyebabnya. Tapi, penggunaan obat yang dikombinasi dengan ramuan herbal dan dosis yang berlebih tidak akan efektif. Bahkan dapat memperburuk proses pengobatan itu sendiri.

4.Rajin kontrol.

Mengikuti tiga tahapan sebelumnya akan memperkecil kemungkinan kambuh gejala asma. Tapi, kesemua proses tersebut tetap memerlukan kontrol dari dokter di samping kesabaran pasien, minum obat, pengawasan dan dan perhatian dari semua anggota keluarga. Dokter sudah menetapkan panduan yang harus diikuti dan berbeda untuk setiap pasien.

5.Pelajari lebih banyak tentang asma, pengobatan terbaru dan penanganannya.

Dengan mengenal seluk beluk asma maka bisa dipastikan kemungkinan mengendalikan asma lebih berhasil. Apalagi kini pengetahuan tentang asma selalu up to date.
Read More..

Trauma Kepala

4:26 PM Posted by Dr. Irwan

Bagaimanapun baiknya pengawasan orangtua, selalu saja ada kemungkinan suatu waktu anak terjatuh. Kecelakaan dapat terjadi pada semua alat tubuh. Pada umumnya kecelakaan yang menyebabkan luka akan segera tampak, namun pada kepala seringkali tidak tampak padahal berpotensi berbahaya. Bayi yang jatuh dari tempat tidur (50-60 cm dari lantai), meskipun kepalanya terbentur, biasanya tidak berakibat buruk. Ini disebabkan oleh karena tulang kepala bayi relatif masih cukup elastis, hingga perubahan tekanan akibat benturan tidak menyebabkan benturan yang keras pada otak.

Trauma kepala tidak hanya terjadi karena terjatuh, namun juga terbentur pintu, tertimpa benda keras, dan sebagainya. Bila setelah trauma kepala, anak mengalami kehilangan kesadaran sebentar, ini disebut memar otak. Keadaan ini tidak selalu menunjukkan kerusakan otak, melainkan terganggunya pusat kesadaran akibat benturan tadi. Bila benturan hanya ringan, anak akan tetap sadar, tidak pucat atau biru. Karena sakit atau terkejut anak biasanya menangis namun hanya sebentar.

Namun bila anak yang mengalami trauma kepala dengan gejala yang tertera di bawah ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter dan bila perlu dokter akan melakukan CT-scan kepala. Gejala trauma kepala yang perlu diwaspadai :
  1. Anak kelihatan tidur terlalu lama. Bila hal ini terjadi, bangunkan ia 1 atau 2 kali sepanjang malam untuk mengetahui ia tetap dalam keadaan sadar.
  2. Anak mengeluh nyeri kepala yang tidak membaik meski telah diberi penghilang nyeri. Bayi dan anak kecil yang nyeri kepala hebat biasanya kelihatan gelisah dan rewel.
  3. Terjadi perubahan perilaku, kelumpuhan, atau perubahan kekuatan otot.
  4. Terjadi perubahan pola pernapasan, kejang, atau penurunan kesadaran.
  5. Anak muntah-muntah.

Read More..

Cedera Otak

4:25 PM Posted by Dr. Irwan

Anak yang mengalami cedera otak biasanya disebabkan adanya masalah yang terjadi dalam otak yang dapat berasal dari trauma kepala, radang, perdarahan otak karena adanya kelainan kromosom (seperti pada Down Syndrome), serta penyakit yang merusak otak secara progresif. Cedera otak ini bisa terjadi pada saat pembuahan, kelahiran, setelah lahir, dan setelah besar.

Karena cedera otak ini, indera jadi bermasalah. Akibatnya mempengaruhi kemampuan otak untuk menyerap informasi (sensorik) atau kemampuan otak untuk merespons informasi (motorik).

Anak dengan cedera otak sering dianggap autisme, epilepsi yang ditandai dengan kejang-kejang, kesulitan dalam belajar dan memusatkan perhatian. Gangguan ini mendatangkan berbagai masalah yang dapat menyiksa hidup si anak. Mereka merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri, bahkan hingga membenci badannya dan kerap melukai badan mereka sendiri. Derita mereka sering jauh lebih berat dibandingkan derita orangtua mereka sendiri.

Nah, untuk mengetahui gejala awal dari anak yang berpotensi memiliki otak cedera , maka lakukan deteksi sejak dini pada seorang bayi dimana ia seharusnya perlu melalui tahap-tahap perkembangan. Mulai dari setelah dilahirkan, bayi harusnya menggerakkan tubuh tanpa pindah tempat. Lalu dia mulai belajar merayap dengan perut di lantai. Kemudian dia mulai merangkak dengan tangan dan tungkai. Lalu mulai bangkit dan berjalan. Serta yang terakhir, mempercepat jalan (berlari).

Urutan tahap perkembangan tersebut harus berurutan dan tidak ada yang hilang atau terlewat, karena dapat menyebabkan terjadinya masalah cedera otak. Empat tingkat perkembangan otak yang esensial dan penting ini berperan terhadap terbentuknya area dalam otak untuk fungsi saraf tertentu.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan menurut seorang pakar -Glenn Doman- yang juga penulis buku ‘How to Multiply Your Baby’s Intelligent’ dan ‘Harapan Baru untuk Orangtua dengan Anak Brain Injured’. Bila pada metode klasik, anak cedera otak dilakukan re-edukasi otot dan melakukan terapi motorik, padahal otot tidak dididik. Problemnya, pada metode konvensional anak dengan cedera otak mendapatkan penanganan pada gejalanya bukan pada penyebabnya. Sementara, bila konsentrasi hanya pada gejala, maka anak yang otaknya bermasalah itu tidak dapat disembuhkan.

Baru-baru ini, menurut metode yang baru diperkenalkannya yang dinamakan metode Glenn Doman, yang perlu dilatih adalah otak yang cedera dengan melatih bagian korteks otak yang berfungsi untuk berjalan tegak, membedakan obyek dengan meraba, memahami bahasa verbal, berbicara, membaca dan menjepit dengan ibu jari dan telunjuk (menulis). Caranya dengan melatih gerakan menyilang dan homlateral. Dimana dalam metode ini mempelajari penyebab bukan akibat dari cedera otak yang dialami anak-anak tersebut. Selain itu, untuk anak yang memiliki cedera otak, maka usahakan jangan memberi label apapun, tapi fokuskan pada cedera otak.

Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua dalam membantu perkembangan otak anaknya yaitu :

  • Berikan anak stimulasi visual, auditori dan yang bisa diraba.
  • Tingkatkan frekuensi dan durasi stimulasi yang makin lama makin meningkat seiring pertumbuhan otak.
  • Maksimalkan potensi anak baik yang memiliki masalah dengan brain injury maupun anak normal.
  • Tetap sabar dan tekun dalam mendampingi anak.
  • Jangan memberi label apapun pada anak cedera otak, melainkan terus semangati dia.

Read More..

Cerebral Palsy

4:23 PM Posted by Dr. Irwan

Cerebral palsy (CP) merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif. Penyebabnya karena suatu kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya. CP biasanya muncul sebelum anak lahir atau ketika anak berumur 3-5 tahun.

CP terbagi tiga tipe :
  1. CP spastic – menyebabkan kesulitan dan kekakuan gerak
  2. CP athetoid – mengacu pada gerakan yang dilakukan di luar kesadaran dan kontrol
  3. CP ataxic – menyebabkan terganggunya saraf keseimbangan dan persepsi
Penyebab CP belum diketahui secara jelas, tapi kemungkinan dikarenakan infeksi, masalah saat sang ibu hamil, atau kurangnya suplai oksigen ke otak janin.

Meskipun CP belum bisa disembuhkan tapi bisa dicegah dan dilakukan seragkaian terapi yang dapat mengurangi gangguan yang muncul. Selain itu CP juga bisa dideteksi dengan dilakukan pemantauan secara dini. Pada bayi yang dicurigai CP , dokter akan melihat adakah keterlambatan perkembangan sesuai tahapan perkembangan normal, seperti bila pada umur 4 bulan bayi belum bisa meraih mainan atau bayi berusia 7 bulan belum juga bisa duduk maka segera tanyakan ke dokter.

Pencegahan CP

  • Sebelum hamil, persiapkan kesehatan ibu dengan baik- pola makan maupun masalah kesehatan.
  • Pastikan keamanan di rumah sehingga bayi terjaga.
  • Jangan menggendong dan menimang bayi dengan ayunan berlebihan.
  • Pastikan keamanan bayi saat berkendara.

Pengobatan CP

Pengobatan CP yang dilakukan dokter dan terapis bertujuan mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal dan potensial. Serangkaian terapi fisik akan diberikan. Tambahan, pengobatan dan tindakan pembedahan mungkin akan diperlukan dalam memperbaiki dislokasi tulang panggul dan tulang belakang.
Read More..

Cacar Air

3:18 AM Posted by Dr. Irwan

Dalam bahasa dokter cacar air disebut varisela. Penyakit ini banyak dijumpai di mana-mana, namun dengan adanya imunisasi penyakit ini mulai berkurang. Cacar air disebabkan oleh virus varisela-zoster, dan merupakan salah satu penyakit yang paling menular. Pada kebanyakan kasus penyakit ini hanya berlangsung ringan, namun dapat terjadi komplikasi yang serius yakni terjadi peradangan pada hati, paru, bahkan selaput otak. Bila ruam kulit digaruk dapat terjadi infeksi kulit yang dapat tetap bersifat lokal namun dapat pula menjalar ke tempat lain.

Cacar air dapat mengenai semua umur, namun biasanya bersifat ringan pada bayi dan anak, dan lebih hebat gejalanya pada remaja dan orang dewasa. Bayi kurang dari 1 tahun yang ibunya pernah menderita cacar air sebelumnya biasanya kebal terhadap penyakit ini, karena ia memperoleh kekebalan yang dimiliki ibu melalui plasenta (ari-ari). Bila terkena hanya amat ringan. Bila ibu tidak pernah menderita cacar air sebelumnya, maka bayi di bawah usia 1 tahun dapat menderita cacar air yang berat.

Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala yang tidak khas berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, lesu dan keesokan hari atau 2 hari berikutnya muncul ruam kulit berupa bintil-bintil kecil berisi air.

Pada anak yang tidak diimunisasi, ratusan bintil kecil berisi air dapat timbul, dimulai dari kulit wajah aau badan, kemudian menyebar. Dalam waktu 1 sampai 2 hari cairan berubah menjadi keruh, kemudian kering dan mengelupas. Bintil dapat muncul di selaput lendir atau vagina pada anak perempuan. Pada anak yang telah diimunisasi, mungkin masih dapat cacar tapi ringan dan cepat sembuh. Pemberian imunisasi efektif untuk mencegah penyakit ini. Imunisasi cukup diberikan 1 kali dan tidak perlu diulang. Anak yang terkena cacar air akan memperoleh kekebalan seumur hidup, hanya sebagian kecil dapat terjangkit kembali. Bila tidak terjadi komplikasi, biasanya penyakit sembuh dan anak dapat kembali masuk sekolah 7 hari setelah munculnya bintil-bintil. Bekas bintil dapat trlihat sampai beberapa minggu, kecuali bila digaruk maka akan lebih lama. Agar tidak tertular, hindari kontak (langsung, percikan ludah, lewat udara) dengan penderita.
Read More..